Friday 15 October 2010

RI Menaruh Harapan dari Ampas Sawit untuk Bioethanol

RI Menaruh Harapan dari Ampas Sawit untuk Bioethanol

Suhendra - detikFinance



Jakarta - Kementerian Perindustrian bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) Jepang melakukan kerjasama riset (joint research) untuk pengembangan produksi bioethanol dari bahan baku bagasse (ampas sawit). Teknologi semacam ini pun belum terlalu berkembang di Jepang.



"Joint research teknologi pengolahan bagasse menjadi bioethanol yang dilakukan sebagai bagian dari proyek kerjasama ini diharapkan dapat mentransformasi agricultural waste jadi sumber bioethanol," kata Sekjen Kementerian Peridustrian Agus Tjahajana dalam acara MoU antara Kemenperin dengan NEDO di Jakarta, Senin (2/8/2010).



Agus menjelaskan potensi bagasse atau ampas sawit Indonesia sangat besar. Dari luasan 7 juta hektar saat ini mampu memproduksi 23 juta ton crude palm oil (CPO).



"Diperkirakan selama 10-15 tahun kedepan produksinya sampai 2-3 kali lipat," kata Agus.



Menurut Agus untuk bisa mensukseskan joint research dengan Jepang ini, maka ia mengarapkan peran perguruan tinggi dan lembaga riset nasional untuk pengembangan bioethanol dari bagasse.



"Dengan demikian makin banyak potensi Indonesia untuk mengembangkan bio massa menjadi bioethanol," katanya.



Sementara itu Direktur Kimia Hulu Aleksander Barus mengatakan saat ini pemerintah belum mampu menghitung berapa potensi pengembangan biothanol sebagai bahan bakar nabati dari bagasse namun dipastikan sangat besar sekali.



"Kalau produksi 23 juta ton menjadi ethanol, maka akan menjamin keamanan energi nasional. Memang kita belum hitung," katanya.



Ampas aja masih bisa di daur ulang ya, kalau mau sih sekarangpun bisa, Cangkang Sawit dijadikan bahan bakar Turbin demikian juga Pelepahnya.....nah tergantung PLN mau berbauat atau tidak memanfaatkan cangkang sawit ini sebagai bahan bakar Turbin

Banyak Turbn Nganggur di Kalimatan bekas perusahaan kayu lapis rata rata memiliki Turbin