Wednesday 20 October 2010

PEMANFAATAN TANAMAN SORGHUM UNTUK PEMBUATAN BIOETANOL MELALUI PROSES HIDROLISIS ENZIM DAN FERMENTASI SACCHAROMYCES CEREVISIAE

Produksi bioetanol dari biji sorghum menggunakan bakers yeast Saccharomyces cerevisiae dilakukan dalam culture batch. Tujuan percobaan ini adalah mempelajari pengaruh penambahan enzim α-amylase dan glucoamylase untuk menghasilkan glukose dan a berbagai konsentrasi glukose sebagai substrate mengkonversi menjadi etanol. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu dqlam liquifikasi, tepung sorghum slurry 2000 ml pada konsentrasi 10%- 30% (w/v) dan ditambah dengan CaCl2 0.15 g/l dihidrolisis menggunakan berbagai konsentrasi α-amylase (0.1, 0.2, 0.3, dan 0.4%) pada 100oC dan pH 4.5-5 untuk 2 jam. Setelah itu, glukoamilase pada berbeda konsentrasi (0.1, 0.2, 0.3, dan 0.4%) ditambahkan dan temperature dijaga pada 65oC dan pH 5-5.5 untuk 72 jam. Glukose diperoleh dari hidrolisis enzim kemudian difermentasi menggunakan yeast baker Saccharomyces cerevisiae untuk menghasilkan etanol dan CO2. Fermentasi dilakukan dalam Erlenmeyer 2000 ml. Kedalam Erlenmeyer, berbagai konsentrasi glukose (100, 145, 250 dan 275 g/l) dan yeast 0.2%, urea 0.5 %, dan KH2PO4 0.5% berat dari glukose ditambahkan. Media diinkubasikan pada temperatur kamar 28- 30oC untuk 72 jam. Sample diambil dua kali sehari. Hasil-hasil menunjukkan bahwa untuk liquifikasi, produksi glukose meningkat dengan peningkatan jumlah α-amylase ditambahkan. Menggunakan berbagai konsentrasi tepung sorghum untuk proses hidrolisis (10%, 20%, dan 30%), Yield glukose maksimum yang diperoleh adalah 94,87% (w/w) dengan konsentrasi tepung sorghum 10%, kemudian diikuti oleh tepung sorghum 20% dan 30% untuk menghasilkan yield glucose 93,56% dan 92,01%. Etanol maksimum yang diperoleh 11,08 % (v/v) menggunakan konsentrasi glukose 275 g/l. Yield etanol diperoleh dari tepung adalah 38,72% (v/w).Disimpulkan bahwa biji sorghum mempunyai potensil baik sebagai bahan baku untuk produksi etanol dimassa mendatang sebagai bahan bakar terbarukan.